Iklan

Mobile recent

Puasa Media Sosial: Spirit Hindari Hoaks

Redaksi
7.3.25, 07 March WIB Last Updated 2025-03-06T22:44:14Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Image : AR 

Di era digital yang serba cepat seperti sekarang, media sosial baik itu Instagram, Twitter, TikTok, dan Facebook telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Namun, seringkali kita melihat penyebaran informasi yang tidak valid atau hoaks melalui platform tersebut.


Hoaks dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti perpecahan, kerusuhan, bahkan kekerasan. Menyadari bahaya tersebut, muncullah gerakan "Puasa Media Sosial" sebagai upaya spiritual untuk melawan hoaks. Puasa media sosial bukan berarti menjauhi media sosial secara total, melainkan mengendalikan penggunaannya dengan lebih bijak.


Puasa media sosial merupakan praktik yang dilakukan dengan sengaja mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan platform media sosial untuk jangka waktu tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk membersihkan pikiran dari informasi yang tidak bermanfaat atau berpotensi merugikan.


Dalam Islam, larangan hoaks tercantum dalam Al-Qur'an Q.S an-Nur [24] ayat 11. Penyebaran informasi yang tidak akurat dan menyesatkan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti perpecahan, konflik, dan keresahan. Allah berfirman;


"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah kelompok di antara kamu (juga). Janganlah kamu mengira bahwa peristiwa itu buruk bagimu, sebaliknya itu baik bagimu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Adapun orang yang mengambil peran besar di antara mereka, dia mendapat azab yang sangat berat".


Imam Al-Mawardi dalam kitab Adabud Dunya wad Din mengatakan kebohongan atau berita bohong adalah sumber segala kejahatan karena dapat menimbulkan berbagai masalah. Sementara itu dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, menjelaskan tentang pentingnya bersikap jujur dan bahayanya berdusta. Kejujuran akan membawa seseorang kepada kebaikan dan surga, sedangkan dusta akan membawa seseorang kepada kekejian dan neraka.


Editor/Naskah : Anak Rohil 

Pengawas: Afrizal, S.H

Komentar

Tampilkan

Terkini